Rabu, 07 November 2012

ISTANA LIMA LARAS di Kab.BATU BARA


 Istana Lima Laras Peninggalan Sejarah Yang Hampir Terabaikan



       Inilah Istana Niat Lima Laras. Sebuah situs peninggalan sejarah masyarakat Melayu pesisir. Istana ini lebih dikenal dengan nama Lima Laras. Meskipun namanya tidak sebesar dan tenar dari Istana Maimun di Medan, namun Istana yang dibangun pada tahun 1907 dan selesai 1912 ini, menyimpan kisah perjalanan dan perjuangan bangsa Indonesia, dimasa penjajahan Belanda. Terutama perjuangan masyarakat Melayu ketika itu.  Mengunjungi dan melihat langsung kondisi Istana Lima Laras di Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara seakan berada di masa lalu. Tak heran Istana penuh nostalgia dan kenangan, ini masih dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun manca negara, ketika memasuki hari libur dan hari-hari besar. Menuju Istana Lima Laras butuh waktu lebih kurang 3 jam dari pusat Kota Medan, atau lebih kurang 120 km melalui jalan darat Medan menuju Kabupaten Batubara. 

      Seperti istana kerajaan Melayu di manapun di seluruh dunia, meriam pasti ada di depan istana. Uniknya, meriam di Istana Lima Laras pada masanya bukan digunakan untuk “memukul” musuh. Melainkan untuk mengumpulkan rakyat apabila ada sabda, titah dan perintah sang raja.



     Konstruksi Istana Lima Laras dikerjakan oleh tenaga ahli dari negeri tirai bambu. Tidak diketahui dengan pasti siapa nama arsiteknya dan berapa orang tenaga kerjanya. ISTANA LIMA LARAS memiliki 28 pintu dan 66 jendela.


Dan dekat dari pada istana tersebut terdapat makam tua yang di percayai sebagai makam para anggota keluarga kerajaan Lima Laras tersebut.




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar